Menganalisis Peluang Usaha
Saudara, sebagai seorang wirausaha, Anda harus secara
terus-menerus melakukan evaluasi terhadap peluang-peluang usaha yang ada. Hal
ini dilakukan supaya ide-ide usaha yang masih potensial menjadi peluang usaha
yang riil. Melalui proses penyeleksian ide-ide usaha, maka anda diharapkan
dapat mengubah ide usaha yang masih potensial menjadi suatu produk atau jasa
riil.
Setelah semua hal tersebut anda jalankan, sekaranglah saatnya
anda beraksi dengan membuka usaha dari ide yang sudah anda seleksi. Memang akan
ada kekhawatiran bagi seorang pemula dalam bidang bisnis, karena akan banyak
pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban seperti apakah ide saya
bisa diterima masyarakat? Apakah barang dagangan saya akan laku terjual dan
sebagainya. Tugas anda hanya menjalankan usaha
yang sudah anda seleksi dengan sebaik-baiknya sambil terus belajar semua
aspek yang berkaitan dengan usaha anda.
Berkaitan dengan belajar maka anda tidak usah ragu ragu untuk
mengeluarkan dana investasi berupa anggaran untuk belajar. Agar usaha anda
semakin profesional jangan pelit dengan ilmu, makanya selalu membeli buku,
ikuti seminar-seminar atau pendidikan yang berkaitan dengan usaha anda dan
selalu “jalan-jalan”, silaturahim ke rekan atau sejawat sesama pengusaha.
Berikut saya ajarkan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk
menyeleksi ide usaha. Langkah-langkah ini bukanlah sesuatu yang baku, karena
anda dapat menambah atau mengurangi sesuai situasi dan kondisi di tempat anda
berada. Apa yang akan anda tempuh bila sudah menetapkan tujuan menjadi seorang wirausahawan?
Berikut langkahnya:
1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Pada saat ide usaha dimunculkan secara nyata dalam bentuk produk atau jasa baru, jelas produk atau jasa tersebut harus berbeda dengan produk atau jasa yang ada di pasar. Produk atau jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli, baik sebagai pelanggan maupun konsumen potensial lainnya. Oleh karena itu, wirausaha harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar.
Dalam mengamati perilaku pasar, ada
dua unsur pasar yang perlu diperhatikan. Pertama, permintaan terhadap
barang atau jasa yang dihasilkan. Kedua, waktu penyerahan dan waktu
permintaan barang atau jasa.
Anda jangan membuat atau menjual apa
yang anda suka, tetapi harus membuat atau menjual apa yang konsumen inginkan.
Apabila anda memproduksi atau menjual barang dan jasa hanya seperti yang anda
sukai bisa dipastikan akan sulit berkembang, tetapi kalau anda menjual apa yang
dibutuhkan masyarakat maka bisa dipastikan usaha anda akan cepat maju dan
berkembang.
Kemudian barang atau jasa yang
diinginkan konsumen tersebut harus anda usahakan penyerahannya tepat waktu. Apa
jadinya bila sebagai seorang pengusaha rumah makan misalnya bila ternyata anda
terlambat menyerahkan kepada seorang yang sudah sangat lapar? Kemungkinannya
orang tersebut sudah akan makan makanan lain sehingga kenyang atau sudah
kehilangan selera makan karena terlambat.
2. Menganalisis Kebutuhan dan Lingkungan Usaha
Apabila anda sudah mulai terjun
menjadi wirausaha, anda harus memfokuskan suatu segmen tertentu untuk usaha
yang akan anda tekuni karena kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Anda tidak
mungkin akan memenuhi semua kebutuhan masyarakat karena kemampuan anda sebagai
manusia sangat terbatas.
Apabila wirausaha baru memfokuskan
pada suatu segmen pasar tertentu, maka secara khusus peluang itu akan sangat
bergantung pada perilaku segmen pasar tersebut. Kemampuan untuk meperoleh
peluang itu sendiri sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk
menganalisis pasar yang meliputi aspek-aspek : a) Kemampuan untuk menganalisis
demografi pasar b) Kemampuan untuk
menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
c) Kemampuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan
kevakuman pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang.
Sebagai gambaran, banyak
perusahaan-perusahaan yang spesialis tertentu maju lebih pesat dibandingkan
dengan perusahaan yang menjual berbagai macam produk. Contohnya perusahaan
Aqua, sukses memasarkan air minum kemasan, sesuatu yang tidak terpikirkan oleh
orang dimasa itu. Setelah sukses barulah orang lain follow mengikuti
langkah Aqua.
3. Mengamati Pintu Peluang
Seorang wirausaha harus selalu
mengamati potensi-potensi yang dibutuhkan oleh pasar dan situasi persaingan.
Kejelian dalam mengamati pintu ini adalah merupakan kunci sukses dari seorang
wirausahawan. Satu yang perlu ditekankan disini adalah bahwasanya keinginan
manusia tidak terbatas dan anda sebagai seorang wirausahawan harus mempunyai
kemampuan untuk melihat dan mengambil peluang yang ada. Pun demikian, ternyata
sudah banyak yang tahu hal tersebut sehingga orang berlomba-lomba membuat usaha
yang tujuannya memuaskan keinginan manusia yang tidak terbatas.
Atas dasar itulah maka selain bisa
membaca peluang anda juga harus mengetahui peta persaingan di bidang yang anda
masuki. Apa keunggulan yang dimiliki pesaing misalnya kemungkinan pesaing
mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk
baru, dukungan keuangan dan keunggulan keunggulan yang dimiliki pesaing di
pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan menggunakan kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya.
Pertanyaan
untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan
sumber-sumber yang dimiliki, meliputi : Sejauh mana kemampuan dan kesediaan
pesaing untuk melakukan investasi dalam pengembangan produk baru dan produk
lama? Keunggulan pasar apa yang dimiliki oleh pesaing? Kapabilitas
dan sumber-sumber yang dimiliki pesaing untuk mencapai pasar target secara
efektif? Kemampuan dan sumber sumber
yang diperlukan untuk mengantisipasi serangan pesaing selama mengenalkan produk
di pasar? Keagresifan perilaku pesaing sebelumnya dalam mempertahankan pasar
yang mereka miliki Pasar yang ditargetkan? Usaha pengembangan yang dilakukan
pesaing?
Pertanyaan untuk menentukan apakah
pintu peluang ada atau tidak, meliputi : Sejauh mana kecepatan perusahaan
membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing? Apakah kapabilitas dan
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup untuk membawa produk ke pasar yang
sedang dikuasai pesaing ? Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk
menguasai serangan pesaing ?
Intinya, dalam mengamati pintu
peluang, anda sebagai seorang wirausahawan harus jeli dalam mengamati pintu
peluang usaha dan memperhitungkan kekuatan pesaing dengan mempertimbangkan
kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri kita sendiri. Anda tidak usah
memaksakan diri untuk bersaing dengan suatu produk yang sudah eksis di pasar
yang didukung sarana dan prasarana yang besar. Carilah celah-celah dari segmen
yang sudah ada karena keinginan manusia sangat beragam dan tak terbatas.
4. Menganalisis Produk dan Proses
Produksi
Analisis
ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat
produk tersebut ? Apakah biaya yang dikeluarkan oleh kita lebih efisien
daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing ?
Apabila anda ingin membuat usaha
perakitan komputer, misalnya. Anda harus bisa menjamin bahwa kualitas produk
yang anda produksi memadai dan konsisten. Dan anda juga harus berhitung dengan
biaya produksi karena nantinya akan bersaing di pasaran dengan produk yang
sudah eksis duluan.
5. Menaksir Biaya Awal.
Berapa besarnya biaya awal yang
diperlukan oleh usaha baru? Darimana sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa
yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan, dan untuk biaya lainnya?
Banyak sumber yang dapat dijadikan
biaya awal untuk mendanai usaha yang akan anda rintis. Selain dana hasil
tabungan anda sendiri ada juga dana dari IMF yang dapat anda gunakan. Anda
jangan pesimis dahulu dengan dana IMF yang tidak bakal mengucur karena IMF yang
saya maksud adalah istri, mertua dan friends.
Yang penting buktikan
dulu sampai usaha jalan, dan setelah jalan pasti banyak dana-dana lain yang
dapat digunakan untuk pengembangan usaha. Dalam modul tersendiri nanti akan
kita bicarakan.
6. Memperhitungkan Risiko yang
Mungkin Terjadi.
Untuk menjadi seorang wirausahawan,
anda harus memperhitungkan beberapa risiko yang mungkin terjadi, misalnya
risiko teknik, risiko finansial, dan risiko pesaing. Risiko teknik berhubungan
dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau
menyangkut suatu objek penentu, apakah ide secara aktual dapat ditransformasi
menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya.
Risiko pesaing adalah kemampuan dan
kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Dalam
mempertimbangkan risiko pesaing anda harus menganalisis kebutuhan dan
lingkungan usaha. Anda juga harus mempunyai peta terhadap bidang usaha yang
akan anda masuki. Caranya dengan melihat kemungkinan kesamaan dan keunggulan
produk apa yang dikembangkan pesaing, tingkat keberhasilan apa yang telah
dicapai oleh pesaing dalam pengembangan produk, seberapa besar dukungan keuangan
pesaing bagi pengembangan produk baru dan produk yang diperkenalkannya serta
apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan serangan pesaing.
Risiko finansial adalah risiko yang
timbul sebagai akibat ketidak cukupan finansial/dana baik dalam tahap
mengembangankan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan
perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Untuk mengantisipasi resiko
finansial ini ansa dapat melakukan analisis SWOT yaitu analisis tentang Strength
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat
(ancaman).
Dalam Bahasa Indonesia analisa SWOT
tersebut disamakan dengan istilah
“Kekepan” (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman). Kekuatan (strength)
dalam arti pengetahuan tentang usaha, keterampilan mengelola usaha, permodalan
dan dukungan relasi/ keluarga. Kelemahan (weakness), Pengetahuan
apa yang masih diperlukan? Peluang
(opportunity), kekuatan pasar, kelangsungan pengadaan, produksi dan Ancaman
(threat), siapa pesaing anda, seberapa jauh kekuatan mereka dan
bagaimana anda dapat menghadapinya.
Analisa SWOT atau Kekepan tersebut
sangat penting dalam menciptakan keberhasilan perusahaan, terutama perusahaan
baru karena usaha itu dapat diibaratkan “Seperti Perang”. Siapa lambat
mengambil keputusan akan menguntungkan posisi lawan. Oleh karena itu, siapkan
mental, karena risiko usaha itu hanya
ada dua kemungkinan, yaitu sukses atau gagal. Jika kita tidak ingin gagal, maka
segala keputusan harus diperhitungkan secermat mungkin
Setelah Anda yakin bahwa anda memiliki
kekuatan/kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada, segera ambil
keputusan dengan cepat dan tepat, sehingga anda tidak menderita “risiko
kerugian”.
Satu hal lagi yang anda perhitungkan
apabila anda sudah melangkah untuk menjadi seorang wirausahawan adalah bahwa
roda itu selalu berputar. Tak selamanya ada diatas dan selamanya dibawah.
Apabila anda sedang sukses dan berada diatas, janganlah anda merasa sombong dan
sebab akan ada kemungkinan usaha anda sebentar lagi akan mulai menurun. Selalu
persiapkan mental untuk menerima keberhasilan dan kegagalan. Ini saya tekankan
karena pada dasarnya orang dapat menerima ujian berupa kegagalan dengan banyak
berdoa dan berusaha tetapi tidak sanggup menerima ujian berupa keberhasilan
dengancara lupa berdoa dan berusaha dan yang lebih parah menghambur-hamburkan
uang di jalan yang tidak benar.
Semoga modul ini bermanfaat bagi anda,
lebih dan kurang mohon maaf dan sampai bertemu pada perkuliahan selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar