Analisis Jalur (Path Analysis)
A.
Pengertian
Analisis Jalur
(path analysis) adalah suatu metode penelitian yang pertama kali dikembangkan
oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996;
Johnson & Wichern, 1992 dalam Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2013:1).
Analisis jalur adalah suatu bentuk terapan dari analisis multi regresi
(Fraenkel dan Wallen, 1992 dalam Nidjo Sandjojo, 2011:11-12) menyatakan bahwa
analisis jalur digunakan untuk menguji kemungkinan dari suatu hubungan sebab
akibat diantara tiga variabel atau
lebih. Dengan demikian, analisis jalur pada dasarnya adalah sarana untuk
menganalisis hubungan kausal antar variabel guna mengetahui baik pengaruh
langsung maupun pengaruh tidak langsung diantara variabel bebas (independent
variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).
Dalam
penelitian ilmu sosial, ekonomi, bisnis, pendidikan dan lainnya, pengaruh
terhadap suatu variabel tidak selamanya didominasi oleh satu variabel bebas
atau beberapa variabel bebas secara langsung. Sering terjadi pengaruh variabel
perantara (intervening variable) menerima pengaruh dari banyak
variabel bebas yang kemudian variabel ini mempengaruhi secara langsung terhadap
variabel terikat.
Pada dasarnya
analisis jalur adalah merupakan pengembangan dari analisis regresi, maka
persyaratan dalam analisis regresi juga harus dipenuhi. Untuk itu beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan analisis jalur agar tidak salah dalam
menginterpretasikan hasil analisis adalah sebagai berikut: (Agus
Irianto,2004:283-284)
1.
Skala pengukuran variabel minimal
interval, bisa juga rasio.
2.
Pola hubungannya (pengaruhnya)
adalah linier.
3.
Hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat bersifat kausal (satu arah) atau tidak ada efek
interaksi.
4.
Tidak ada pengaruh yang signifikan
dari variabel yang tidak diukur (variabel residual) terhadap seluruh variabel
yang dimasukkan dalam model.
5.
Antar variabel bebas mempunyai
hubungan (multikolinearitas) yang rendah, jadi pada prinsipnya variabel bebas
benar-benar bebas, kalaupun ada hubungan besaran hubungannya tidak signifikan.
6.
Jika antarvariabel bebas terdapat
hubungan yang signifikan, maka seyogiyanya digunakan salah satu variabel dari
variabel yang saling berhubungan itu.
7.
Sampel penelitian hendaknya besar,
analisis jalur akan memberi makna yang tinggi jika sampel lebih dari 100 (harus
diambil secara random), tetapi jumlah tersebut tidak mutlak.
8.
Adanya korelasi yang signifikan
antara variabel bebas dengan variabel antara atau antara variabel antara dengan
variabel bebas.
9.
Analisis jalur akan menyajikan
besaran hubungan langsung dan tidak langsung antara variabel eksogen (exogenous) terhadap variabel endogen
(endogenous).
10. Variabel
eksogen (exogenous) adalah
variabel yang tidak ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak
panah yang menuju ke arahnya.
11. Variabel
endogen (endogenous) adalah variabel yang ada penyebab eksplisitnya atau
dalam diagram ada anak panah yang menuju ke arahnya.
12. Jika
antar variabel eksogen (exogenous) dihubungkan, maka anak panah akan
menuju keduanya (garis tersebut mempunyai dua arah atau dua anak panah).
13. Variabel
bebas dan terikat dalam regresi diganti istilahnya dengan variabel eksogen (exogenous)
dan variabel indogen (endogenous).
B.
Beberapa Konsep Dasar Dalam Analisis Jalur
Dalam analisis
jalur dikenal beberapa konsep atau istilah dasar (terminologi) yang biasa digunakan dalam, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Varabel Exogen (exogenous
variable), atau dalam istilah lain disebut dengan variabel independen (independent
variable) ialah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab
eskplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju
kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel exogen dikorelasikan maka korelasi
tersebut ditunjukkan dengan anak panah dengan kepala dua yang menghubungkan
variabel-variabel tersebut.
2.
Variabel Endogen (endogenous
variable), atau dalam istilah lain disebut dengan variabel perantara atau
biasa juga disebut dengan variabel dependen (dependent variable), ialah
variabel yang mempunyai anak-anak panah menuju kearah variabel tersebut.
3.
Variabel Laten, adalah merupakan
variabel penyebab yang tidak dapat di observasi secara langsung (unobservable).
Variabel tersebut diamati melalui variabel manifes yaitu variabel indikator
terukur yang dapat diobservasi secara langsung. Contoh dari variabel laten
misalnya adalah motivasi kerja. Untuk mengamatinya dapat dilihat dari variabel
manifes (indikator) dari motivasi kerja seseorang seperti kerja keras,
ketekunan, ketelitian, kecermatan, kesetiaan dan lain-lain.
4.
Variabel Intervening, adalah
merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat menjadi hubungan yang tidak langsung. Disebut
sebagai variabel antara atau penyela atau juga variabel mediator karena ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
5.
Model jalur, ialah suatu
diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung.
Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah. Anak panah-anak panah
tunggal menunjukkan hubungan sebab–akibat antara variabel-variabel eksogen
atau perantara dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah juga
menghubungkan kesalahan (variabel
residue) dengan semua variabel endogen
masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan korelasi antara pasangan
variabel-variabel eksogen.
6.
Koefesien jalur/pembobotan jalur,
adalah koefisien regresi standar atau disebut ‘beta’ yang menunjukkan pengaruh
langsung dari suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung dalam suatu
model jalur tertentu. Jika suatu model mempunyai dua atau lebih
variabel-variabel penyebab, maka koefesien-koefesien jalurnya merupakan
koefesien-koefesien regresi parsial yang mengukur besarnya pengaruh satu
variabel terhadap variabel lain dalam suatu model jalur tertentu yang
mengontrol dua variabel lain sebelumnya dengan menggunakan data yang sudah
distandarkan atau matriks korelasi sebagai masukan.
7.
Istilah gangguan, merupakan suatu
iIstilah kesalahan residual yang secara teknis disebut sebagai ‘gangguan’ atau “residue” mencerminkan adanya varian
yang tidak dapat diterangkan atau pengaruh dari semua variabel yang tidak
terukur ditambah dengan kesalahan pengukuran.
8.
Aturan multiplikasi jalur, merupakan
nilai dari suatu jalur gabungan adalah hasil semua koefesien jalurnya.
9.
Model Recursive, merupakan sebuah model penyebab yang
mempunyai satu arah. Tidak ada arah membalik (feed back loop) dan tidak ada pengaruh sebab akibat (reciprocal). Dalam model ini satu
variabel tidak dapat berfungsi sebagai
penyebab dan akibat dalam waktu yang bersamaan.
10. Model
Non-recursive, merupakan model
penyebab dengan disertai arah yang membalik (feed back loop) atau adanya pengaruh sebab akibat (reciprocal).
11. Pengaruh Langsung (direct effect), adalah pengaruh yang dapat dilihat dari koefesien jalur dari satu
variabel ke variabel lainnya.
12. Pengaruh tidak langsung (indirect effect), merupakan urutan
jalur melalui satu atau lebih variabel perantara.
13. Gambar anak panah, anak
panah dengan satu kepala digunakan jika ingin menggambarkan penyebab. Sedang
untuk menggambarkan korelasi, digunakan
anak panah yang melengkung dengan dua kepala.
C.
Manfaat Analisis Jalur
Manfaat analisis jalur dalam sebuah penelitian kuantitaif (menurut
Riduan dan Sunarto, 2011:140) adalah sebagai berikut: (1) Penjelasan
(eksplanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang
diteliti; (2) Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel
bebas (X), dan prediksi dengan path analysis bersifat kuantitatif; (3) Faktor
diterminan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan
terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme
(jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y); (4) Pengujian model menggunakan theory
triming, baik untuk uji reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada
ataupun uji pengembangan konsep baru.
Bersambung....
Komentar
Posting Komentar