Langsung ke konten utama

Kewirausahaan



Kewirausahaan

          Secara etimologi kata kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung, sedangkan usaha adalah amal, bekerja dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

          Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya? Karena mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai - nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

          Jadi kewirausahaan (Entrepreneurship) itu adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, atau cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

          Mengapa dibilang kondisi resiko dan ketidak pastian? Karena tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini kecuali hukum alam seperti terbitnya matahari dari timur serta tenggelam di barat dan sebagainya. Selain itu yang namanya resiko dan ketidak pastian itu selalu ada, bahkan jika kita tidak berbuat apa-apapun resiko selalu ada, apalagi jika kita mau berusaha.

          Satu yang perlu kita ingat, bahwa kita hanya akan memanen dari tanaman yang kita tanam. Jika kita menanan padi, maka padi lah yang akan kita panen dan apabila kita menanam jagung maka jagunglah yang kita panen. Sebagai seorang wirausahawan anda tentunya hanya memanen dari tanaman sendiri, bukan dari tanaman yang ditanam oran lain, karena nilai dasar dari seorang wirausahawan adalah kejujuran.

Proses Kewirausahaan
       Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan.

          Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’,  kreatifitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi dan keluarga.

Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan

          Coba anda amati ciri-ciri dan sifat dari seorang pengusaha sukses yang ada di sekitar anda. Bisa dikatakan pasti akan memiliki kesamaan atau kedekatan ciri-ciri dan sifat seperti yang nanti akan kita bahas satu persatu. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah :

1. Percaya diri
          Boleh percaya ataupun tidak, seorang pengusaha akan percaya diri, tampil PD dalam istilah anak muda walau tidak ada uang di sakunya. Kepercayaan diri ini sangat penting karena bagaimana kita sebagai seorang wirausahawan bisa meyakinkan orang sementara kita sendiri tidak percaya dengan diri kita sendiri

2. Berorientasikan tugas dan hasil
          Seorang pengusaha akan selalu berorientasi tugas guna mendapatkan hasil yang maksimal. Semua pekerjaan akan dijalankan dengan sungguh-sungguh dan tidak kenal lelah untuk mendapatkan hasil yang benar-benar mendekati sempurna.

3. Resiko Terukur
          Seorang wirausahawan harus berani mengambil resiko yang terukur, bukan konyol sebab kesempatan itu tidak akan datang untuk kali yang kedua. Semakin besar potensi keuntungannnya maka semakin besar pula resikonya. Untuk itu seorang wirausahawan harus bisa meramal dengan penuh perhitungan. Untuk bisa meramal dengan tepat diperlukan keahlian dan pengalaman. Keahlian dan pengalaman bisa didapatkan dari belajar, belajar dan selalu belajar. Baik belajar dari buku maupun pengalaman keberhasilan dan kegagalan seseorang.

4. Pemimpin
          Seorang wirausahawan biasanya adalah seorang pemimpin yang bisa mengayomi bawahannya sehingga bawahan akan bekerja dengan sukarela dan dengan senang hati terhadap tugas-tugas yang diberikan. Seorang wirausahawan harus bisa membagi tugas-tugasnya sampai habis sehingga dirinya menjadi seorang penganggur. Makanya setelah tidak mempunyai tugas lagi seorang wirausahawan dapat berpikir untuk membuka usaha baru lain lagi.
Usaha jalan yang punya jalan-jalan adalah ungkapan yang tepat untuk istilah ini. Tetapi jalan-jalannya seorang pemimpin dalam arti untuk mencari ide-ide di daerah lain untuk kemajuan usaha dan dalam rangka mencari ide-ide baru

5. Ide Orisinil
          Ide-ide orisinil apabila sukses akan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar daripada yang umum dan biasa-biasa saja. Memang sesuatu yang orisinil belum mempunyai buku petunjuk dan contoh sebelumnya, tetapi apabila ide orisinil berhasil diterapkan, maka bisa dipastikan orang lain akan follow berbondong bondong mengikuti. Ketika sudah terlalu banyak follower maka anda sudah harus beralih ke bisnis lain yang lebih orisinil hasil dari ide yang didapat selama jalan-jalan atau lainnya.
         
6. Optimis
          Seorang pengusaha akan selalu optimis, dia akan selalu mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi. Tidak pernah mengeluh, bahkan dia akan mengubah setiap tantangan menjadi peluang.  Motto hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Apabila hari ini sama dengan hari kemarin berarti merugi dan apabila hari esok sama dengan hari ini alamat itu adalah celaka.

7. Jujur dan tekun
          Sifat jujur ini adalah hal yang paling diutamakan apabila anda berniat menjadi seorang wirausahawan. Dengan kejujuran kita akan mendapatkan modal yang tidak terbatas, dan ini nanti pada saatnya akan kita bahas dalam topik yang berkaitan dengan pembiayaan usaha. Dan ketekunan juga sangat dibutuhkan dalam mengelola usaha.  Baik ketekunan disaat usaha maju maupun usaha jalan di tempat ataupun mundur. Disaat maju maupun mundur kita harus tetap tekun untuk berinovasi supaya usaha terus berjalan bahkan bisa terus berkembang dari generasi ke generasi.

8. Tidak mudah putus asa
          Setelah membuka sebuah usaha kemungkinan untuk gagal itu selalu ada, ibaratkan seorang anak yang belajar jalan pasti akan ada masa jatuh dan bangun. Begitu juga dengan membangun sebuah usaha, jatuh bangun itu adalah suatu hal yang biasa. Yang perlu diingat apabila kita 1000x jatuh maka kita harus 1001x bangun tetapi jangan pernah terperosok pada satu lubang yang sama untuk kali yang kedua.

          Ada masanya kita akan menikmati hasil karena Allah, Tuhan kita tidak akan mencoba hambanya dengan cobaan yang tidak akan kuat ditanggungnya. Berakit rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian kata pepatah.

           Tidak usah menunggu sempurna karena kita tidak akan pernah sempurna dan kesempurnaan itu hanyalah milik Sang Pemilik Alam.  Tidak usah menunggu esok karena hari esok itu sesuatu yang belum tentu apakah kita besok masih ada. Tugas anda identifikasi potensi bisnis di sekitar anda, diskusikan bersama teman, sahabat saudara atau siapa saja yang mempunyai minat berwirausaha untuk membuat proyek bisnis dari potensi yang anda sudah anda identifikasi. Pesan saya carilah teman, sahabat yang saling menguatkan karena pasti akan banyak orang-orang yang akan melemahkan niat mulia saudara. 
       
                 Selamat berjuang dan semoga sukses...... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis Jalur (Path Analysis) A.      Pengertian Analisis Jalur (path analysis) adalah suatu metode penelitian yang pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992 dalam Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2013:1). Analisis jalur adalah suatu bentuk terapan dari analisis multi regresi (Fraenkel dan Wallen, 1992 dalam Nidjo Sandjojo, 2011:11-12) menyatakan bahwa analisis jalur digunakan untuk menguji kemungkinan dari suatu hubungan sebab akibat   diantara tiga variabel atau lebih. Dengan demikian, analisis jalur pada dasarnya adalah sarana untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel guna mengetahui baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung diantara variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) . Dalam penelitian ilmu sosial, ekonomi, bisnis, pendidikan dan lainnya, pengaruh terhadap suatu variabel tidak selamanya didominasi oleh satu va

Etika Profesi Sistem Informasi

ARTIKEL ETIKA PROFESI SISTEM INFORMASI 1201095 WIRA LUCIANA 1201174 IVO YAYAN MARIAYAN 1201224 HERLINA             PROGRAM STUDI SISTIM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER(STMIK) NURDIN HAMZAH    TAHUN 2015 ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI P erkembangan   teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banya keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas. Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk

PERSPEKTIF ILMU, SENI, DAN AGAMA DALAM KHAZANAH ILMU PENGETAHUAN, BUDAYA, DAN PERADABAN

PERSPEKTIF ILMU, SENI, DAN AGAMA DALAM KHAZANAH ILMU PENGETAHUAN, BUDAYA, DAN PERADABAN A.    PENDAHULUAN Saat ini kemajuan ilmu dan pengetahuan sedemikian pesatnya. Banyak fenomena aneh di masa lalu kini adalah merupakan kejadian biasa dan bisa dijelaskan secara nalar ilmiah. Sebagai contoh misalnya telefon yang bisa menghubungkan antarasatu orang dengan orang lain di benua yang berbeda, radio, televisi, internet yang bisa membawa kabar berita pada waktu yang bersamaan sampai pesawat terbang yang bisa menerbangkan manusia hingga ke luar angkasa dan lain sebagainya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja membawa dampak baik yang positif maupun negatif. Kemajuan itu juga tentunya seakan memberi definisi lain hubungan antara ilmu pengetahuan dengan agama, budaya dan peradaban. Agama sebagai wahyu yang berasal dari Tuhan pada hakekatnya adalah sumber dari kebenaran dan ilmu pengetahuan tidak mungkin salah. Budaya dan peradaban yang merupakan hasil akal budi manusi