Keajaiban Itu Ada
Sejatinya hidup di
dunia ini penuh dengan keajaiban jika kita amati dengan hati yang jernih.
Matahari terbit di pagi hari di arah Timur dan terbenam di arah Barat di Sor
hari sejatinya adalah keajaiban. Bertemunya satu sel sperma dengan ovum
sehingga bisa melahirkan makhluk hidup itu juga keajaiban. Masih banyak lainya
dan semua yang ada di dunia adalah bentuk-bentuk keajaiban yang Allah Subhanahu
wa ta’ala ciptakan.
Bagi orang rasional,
semua bentuk keajaiban itu adalah hal biasa, wajar dan sebuah proses alam.
Bertemunya sperma, terbit terbenamnya matahari dan lain sebagainya bagi
rasionalis yakni orang yang mengedepankan rasio itu adalah proses, sudah ada
aturan-aturan alamnya dan mereka sudah sanggup untuk menghitungnya secara matematis
sehingga itu bukanlah keajaiban. Mereka menganggap yang dinamakan keajaiban
adalah sesuatu yang datang tiba-tiba, diluar nalar dan melawan hukum alam.
Mereka justru kagum dengan keajaiban tukang sulap yang bisa mengeluarkan
kelinci dari topi atau tukang sihir yang berhasil menyihir korbannya sehingga
menderita bahkan mungkin kehilangan nyawa.
Itulah kepicikan dan
juga ketololan orang rasionalis yang mendewakan akal atau rasio tanpa keimanan.
Dua contoh diatas yang sebenarnya adalah tipuan dan atau kolaborasi dengan
makhluk lain berupa Jin yang munkar yang membantu manusia yang juga munkar
untuk mengelabuhi manusia tolol.
Bagi orang beriman,
keajaiban-keajaiban itu sungguh sangat banyak dan semua adalah karena
pertolongan Allah semata atas kondisi manusia yang hidup di dunia ketika
mengalami kesulitan atau mempunyai kebutuhan. Manusia beriman apabila mendapat
kesulitan atau mempunyai kebutuhan mendesak biasanya melakukan sebuah ritual
berdoa memohon pertolongan dari Yang maha Kuasa. Dan pasti semua permintaan
pertolongan itu dikabulkan asal dilakukan secara bersungguh-sungguh dan pasrah.
Pertolongan Allah itu
bisa datang tiba-tiba seeperti ketika masyarakat meminta datangnya hujan
selepas melaksanakan Shalat Istisqo atau shalat meminta hujan. Pertolongan juga
bisa tertunda baik lama atau sebentar karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik
bagi hambanya. Bahkan doa tidak dikabulkan karena dalam doa terkandung
unsur-unsur yang tidak memungkinkan, atau hal-hal lainnya sehingga tertunda
ataupun diganti kelak di akhirat nantinya.
Allah Maha Pengasih
juga Maha Penyayang, artinya doa semua orang pasti dikabulkan terlepas itu doa
orang beriman maupun orang munkar sekalipun. Doa orang beriman adalah merupakan
ibadah, sedang doa orang munkar adalah tidak ada artinya sama sekali dan justru
terkadang mendatangkan dosa yang kian membebani kehidupan dunia akhirat.
Ketika selesai berdoa,
biasanya manusia sering melupakan apa yang didoakan ketika keinginan sudah
terpenuhi. Sifat inilah yang menyebabkan mereka tidak menganggap suatu
keajaiban terkabulnya doa, apalagi apabila ternyata terkabulnya doa memakan
waktu yang lama sehingga terlupakan. Makanya manusia menganggap terkabulnya doa
bukan suatu keajaiban.
Coba diingat ketika
Anda berdoa meminta rezeki yang halal dan berkah ternyata anda mendapat musibah
penyakit yang menghabiskan harta. Mungkin Anda menganggap Allah tidak adil dan
justru menghancurkan hidup? Tapi coba renungkan setelah bertahun berlalu
ternyata Anda masih hidup sehat, rezeki terus mengalir dan dengan sakit yang
diderita maka Anda selalu merintih dan memohon ampun atas segala dosa yang
telah diperbuat? Bukankah ini sebuah keajaiban dan cara Allah untuk
menghapuskan dosa-dosa yang telah Anda perbuat?
Sekarang tiba waktunya
kita merenung kembali dengan hati yang jernih apakah keajaiban yang Allah telah
berikan kepada kita? Masihkah Anda menganggap keajaiban tidak ada? Sudah
selayaknya bagi orang yang beriman harus mempercayai bahwa keajaiban itu ada
karena keajaiban adalah bagian dari mempercayai hal yang ghaib, bagian dari rukun
iman yang wajib diyakini.
Komentar
Posting Komentar