Pensiun adalah sebuah
kata yang akrab bagi seorang yang bekerja di suatu instansi. Mau tidak mau,
suka ataupun tidak pasti setiap orang akan menghadapi pensiun kalau tidak ada halangan.
Apakah pensiun akan menjadi sebuah akhir hidup? Tentu saja tidak, sebab setelah
selesai purna tugas kita masih akan menjalani sisa hidup yang bisa panjang
ataupun pendek hanya Allah yang tahu. Pensiun bukanlah
kiamat kalau kita telah mempersiapkan sejak dini. Banyak
pengalaman-pengalaman yang tentunya akan sangat berguna bagi generasi muda dan apabila ditulis akan bisa jadi pelajaran bagi generasi muda.
Sebagai sebuah
kewajaran, pensiun ternyata disikapi oleh manusia dengan perlakuan yang
berbeda. Ada sebagian orang yang mempersiapkan masa pensiunnya dengan membayar
polis asuransi dengan harapan masa tua bisa terjamin. Ada sebagian yang memburu
bekerja di instansi pemerintah dengan harapan masa tua akan mendapatkan
pensiun. Ada juga yang mempersiapkan pensiun dengan membuka usaha, mengumpulkan
harta dengan sebanyak-banyaknya sehingga di masa tua akan terjamin karena
mempunyai penghasilan pasif (pasif income) dari usaha yang terus berkembang
secara autopilot karena manajemen sudah berjalan dengan baik.
Ada juga yang
menanam pohon-pohon atau membeli kebun sehingga di masa tua mereka tinggal
memetik hasilnya. Ada juga yang memilih memperbanyak istri dan anak yang kelak
bisa menjamin hidupnya di masa tua. Jangan senewen itulah beberapa kemungkinan
manusia di dunia mempersiapkan masa pensiun.
Satu hal yang pasti,
masa depan adalah sesuatu yang ghaib. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan
terjadi di masa depan. Kita tidak bisa meramalkan dan kita tidak bisa merubah
masa depan sekehendak kita. Banyak contoh yang terpapar dihadapan kita
seseorang yang meninggal sebelum memasuki usia pensiun. Ada juga yang tidak
mendapatkan pensiun setelah menunggu berpuluh tahun karena dipecat dengan tidak
hormat bahkan dipenjara. Yang lain usaha yang dibangun dengan susah payah
ternyata harus gulung tikar dan menanggung utang yang banyak justru terjadi di masa
tua ketika hendak pensiun.
Di sisi lain sebagai
contoh, ada juga yang berbahagia mencapai usia pensiun, keliling dunia dari
hasil yang diusahakan di masa muda, mempunyai anak keturunan yang baik dan
menyenangkan hati sehingga akhirnya bisa meninggalkan dunia dengan tenang. Dan
kalau cerita ini diteruskan tentu banyak-cerita cerita lain baik sedih ataupun
bahagia.
Pensiun dengan Menulis
Salah-satu kegiatan produktif yang dapat dilakukan oleh pensiunan adalah dengan menulis. Menulis akan mengaktifkan semua indera sehingga kesehatan bisa terjaga dan tidak terkena post power syndrome, sindrom yang dialami bagi pensiunan karena kehilangan wewenang sehingga kesehatan akan segera turun dengan drastis dalam waktu yang cepat. Kita lihat banyak orang begitu memasuki pensiun seakan tidak bertenaga, badannya lemah, sakit-sakitan dan akhirnya meninggalkan dunia di usia yang sebenarnya belum terlalu tua.
Bagaimana solusinya?
Sebelum pensiun kita sudah mempersiapkan diri dengan ketrampilan menulis. Ketrampilan ini bisa didapat dengan berlatih dan mulai belajar kembali serta mempunyai komunitas yang bisa saling menyemangati.
Sebelum anda pensiun mari kita belajar menulis kembali. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Salam literasi.
Wahyu Dewanto
Komentar
Posting Komentar