Sistem Transportasi di Indonesia Sebagai Tolok Ukur Kemajuan Negara
Transportasi adalah merupakan salah satu
tolok ukur kemajuan suatu negara. Mengapa demikian? Karena transportasi tidak
berdiri sendiri dan merupakan sebuah rangkaian berupa sebuah sistem yang saling
terkait satu dengan yang lainnya. Sistem yang dimaksud terdiri dari subsistem
dan masing-masing subsitem memberi kontribusi dalam sebuah sistem yang utuh.
Dalam sistem transportasi misalnya, terdiri
dari subsitem infrastruktur, subsistem alat-alat transportasi, sub sistem
teknologi transportasi, subsistem hukum dan perundangan dan seterusnya. Dalam
subsitem tersebut juga masih dibagi-bagi menjadi sub-subsistem hingga sebuah sub
kecil berupa kebijakan yang bersifat operasional. Dari sinilah maka bisa
dikatakan bahwa transportasi menjadi tolok ukur kemajuan suatu negara karena
apabila ada satu sub sistem yang tidak sempurna maka sistem secara keseluruhan
akan tidak normal.
Sebagai suatu sistem, transportasi
bertanggung jawab terhadap perpindahan baik barang atau orang dari satu tempat
ke tempat yang lainnya. Berbicara transportasi tentunya tidak lepas dari tiga
jenis yakni transportasi darat, transportasi air dan transportasi udara.
Masing-masing dari tiap jenis masih bisa dikategorikan dalam transportasi.
Dalam konteks Indonesia, transportasi yang
dihadapi sangatlah unik dan menantang jika dibandingkan dengan negara yang
hanya berupa daratan. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan jumlah
pulau mencapai ribuan tentunya bukan hal yang mudah untuk menata sebuah sistem
transportasi.
Walaupun tidak mudah bukan berarti tidak
mungkin untuk ditata. Diperlukan upaya-upaya kreatif dari pengambil keputusan
dengan tidak mengabaikan kearifan lokal. Untuk mempercepat tentunya dibutuhkan sentuhan
teknologi tinggi.
Solusi Transportasi Modern Berteknologi Tinggi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di semua
bidang berimbas juga ke bidang transportasi. Pemanfaatan teknologi informasi
salah satunya merubah segalanya. Kini hanya dengan menggunakan smartphone, Anda
dapat membuat rencana perjalanan dengan demikian akurat.
Perjalanan ke suatu tempat dapat dihitung
dengan mendekati akurat. Anda dapat memprediksi berapa lama waktu yang bisa
ditempuh, moda apa yang akan digunakan, berapa biaya yang mesti harus
dikeluarkan dan apa hak dan kewajiban jika suatu saat terjadi musibah baik
karena keterlambatan ataupun kecelakaan yang mungkin saja bisa terjadi.
Kemajuan transportasi
seperti yang disebutkan di atas tentunya adalah merupakan lompatan yang sangat signifikan
utamanya masih ketika masih dihitung beberapa tahun belakangan. Masa itu kalau
boleh kita ingat pindah dari satu tempat ke tempat lain menggunakan
transportasi umum adalah merupakan siksaan. Naik bus, kereta api maupun kapal
laut harus bisa menjaga diri dari semua gangguan, belum lagi jadwal yang
seringkali tidak pasti dengan infrastruktur jalan yang buruk dan seterusnya. Dan
itu semua hanya menjadi kenangan ketika kemajuan teknologi yang telah mengubah
segalanya.
Transportasi Massal
Bercermin dari kondisi di atas, sudah saatnya
transportasi harus diprioritaskan ke transportasi publik dibandingkan dengan
transportasi privat atau pribadi. Agar masyarakat dapat dan mau mengalihkan
dari transportasi prival ke massal maka transportasi massal haruslah modern dan
berteknologi tinggi.
Adapun ciri-ciri dari transportasi massal
yang modern adalah sebagai berikut:
- Akuntabel atau bisa diperhitungkan. Artinya proses pemindahan orang atau barang menggunakan alat transportasi publik bisa diperhitungkan dengan tepat baik biaya maupun waktunya.
- Dalam proses pemindahan tersebut menggunakan moda transportasi yang aman baik dari sisi teknis maupun non teknis. Ini artinya moda transportasi yang digunakan haruslah tersertifikasi sehingga kecil kemungkinan terjadinya kegagalan teknis. Hal ini juga termasuk disisi non teknis seperti sumber daya manusia yang mengoperasikan dan juga keamanan secara umum.
- Dalam pengoperasian moda transportasi tersebut haruslah ramah lingkungan dengan menggunakan energi hijau yang tidak merusak lingkungan dan menimbulkan pencemaran.
- Ada prosedur standar jika terjadi keadaan darurat sehingga pengguna merasa aman.
- Menggunakan teknologi informasi yang dapat diakses mulai dari informasi moda transportasi (pabrik dan tahun pembuatan, service record, awak kabin dll), penumpang (nama, alamat, media sosial dll). Dengan informasi akurat semua terdata dengan rapi dan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semua data telah tersedia.
Kelima ciri transportasi massal tersebut tentunya
masih bisa ditambah dan dikurangi lagi sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ada.
Apabila transportasi massal yang modern dan
berteknologi tinggi di Indonesia terwujud, maka bisa dipastikan penggunaan
kendaraan pribadi akan menurun secara drastis. Efek positif dari berkurangnya
kendaraan pribadi yang utama adalah ketertiban masyarakat di jalan raya.
Kinerja Transportasi Indonesia 5 Tahun Terakhir
Dalam konteks Indonesia, kinerja
transportasi di negara ini menunjukkan tren yang semakin membaik, utamanya lima
tahun terakhir. Secara kualitatif, jumlah kecelakaan alat transportasi menurun
secara drastis baik di moda angkutan darat, laut maupun udara.
Seiring dengan pembangunan infrastruktur
transportasi dan regulasi perundangan yang dikeluarkan pemerintah, tren
perbaikan kinerja semakin menampakkan hasil. Kenyamanan menggunakan alat
transportasi massal sudah semakin dirasakan hingga mendekati layanan di
negara-negara maju yang lebih dahulu membangun sistem transportasi berbasis
teknologi.
Benar, di sebagian tempat kemdala
transportasi masih belum begitu baik, tetapi itu hanyalah soal waktu karena
situasi dan kondisi Indonesia yang sangat unik. Negara kepulauan dengan ribuan
pulau dan rausan suku dan bahasa berbeda, tapi itu hanya soal waktu.
Moda Angkutan Darat
Penurunan angka kecelakaan pada moda
angkutan darat biasanya disebabkan oleh dua sebab, yakni teknis dan non teknis.
Penurunan ini tidak lepas dari peran pemerintah membangun infrastruktur yang
baik, peraturan dan perundang-undangan keselamatan kerja dan penggunaan
teknologi tinggi yang digunakan alat transportasi itu sendiri.
Secara umum kita sekarang tidak lagi merasa
tidak nyaman bepergian dengan menggunakan kereta api walaupun kelas ekonomi
misalnya. Jika dahulu, kelas ekonomi adalah identik dengan kegiatan ekonomi di
dalamnya. Sepanjang perjalanan kita akan diganggu dengan penawaran-penawaran
barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan bahkan rawan dengan tindak pidana
seperti pencopetan ataupun kekerasan lainnya.
Di moda transportasi darat seperti bus
misalnya, walaupun belum begitu sempurna karena pemiliknya banyak dan beragam
tetapi banyak pilihan. Naik bus sekarang pun kita sudah bisa memilih perusahaan
yang bonafid, aman dan nyaman. Perusahaan yang tidak sesuai bisa dipastikan
tinggal menunggu waktu kehancurannya karena ditinggalkan oleh masyarakat.
Di perkotaan, bus-bus kota yang nyaman
mulai menggantikan angkutan kota yang terkadang sering ugal-ugalan dan rawan
kejahatan. Dimulai dari ibukota ada Trans Jakarta disusul dengan kota-kota
besar lain seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan akan terus berlanjut ke
kota-kota lainnya.
Moda Angkutan Air
Kemajuan moda angkutan yang bebasis air
seperti laut, sungai dan danau menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Berita
kecelakaan kapal yang memakan korban besar seperti kasus Tampomas sudah tidak
terdengar lagi, kalaupun ada biasanya karena force majeure, tak
terhindarkan karena faktor yang terjadi diluar kemampuan manusia.
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
(ASDP) yang mengoperasikan kapal Ferry terbukti sangat membantu menghubungkan
suatu daerah dengan daerah lain yang dibatasi air.
Moda Angkutan Udara
Moda angkutan udara dalam lima tahun
terakhir adalah yang terbaik utamanya dalam bidang keselamatan dan layanan. Moda
ini adalah moda yang ekslusif, sejak dahulu memang mempunyai pelayanan yang
berbeda dengan dua moda lainnya yakni darat dan laut.
Sejak awal moda udara ini penggunanya
adalah orang-orang yang berpendidikan dan juga mampu secara finansial. Ketika
regulasi bidang penerbangan diberlakukan dengan tarif murah, praktis pengguna
moda ini berubah drastis. Semua bisa terbang yang memunculkan masalah-masalah keamanan
sehingga sempat maskapai Indonesia dicekal di Eropa.
Kini, serangkaian aturan yang ditetapkan
oleh pemerintah menjadikan moda angkutan udara menjadikan moda yang paling aman
jika dibandingkan dengan dua moda lainnya. Selama lima tahun terakhir tidak
banyak penerbangan yang mengalami kecelakaan karena kurang perawatan atau
sejenisnya. Ada kecelakaan, tetapi itu adalah merupakan force majeure
dan diluar otoritas pemerintah dalam hal ini Departemen Perhubungan yang
membawahi masalah transportasi.
Demikian sekelumit tentang sistem transportasi di Indonesia, hubungannya dengan tolok ukur kemajuan negara dengan menyoroti kinerja Departemen Perhubungan. Ini adalah pendapat pribadi yang berdasarkan pengalaman empiris dari penulis sendiri dengan melihat situasi dan kondisi riil selama beberapa tahun belakangan.
Tulisan ini juga dilombakan dalam Blogger Writing Competition 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Komentar
Posting Komentar